Thursday, December 16, 2010

BIOS

A. PENGERTIAN
BIOS (Basic Input Output System) merupakan satu set penunjuk dalam suatu software yang mengoperasikan hardware komputer. BIOS ditulis dalam bahasa mesin (machine language). BIOS juga bertanggung jawab terhadap proses input dan output dan kerja-kerja lain. Oleh karena itu penunjuk-penunjuk membantu komunikasi hardware komputer dengan peranti-perantinya. BIOS disimpan di dalam microchip secara elektronik. BIOS tidak dapat ditulis atau diubah isinya sehingga disebut dengan ROM (read only memory). Oleh karena itu, ROM dan BIOS sangatlah berkaitan, maka chip ini juga disebut ROM BIOS. ROM merupakan hardware dan BIOS adalah software, maka ROM BIOS diberi istilah Firmware. Chip ROM BIOS jenis Dual In Line Packet (DIP) dan dihubungkan pada motherboard atau dislotnya. BIOS yang mengawal system dipanggil BIOS System, ini untuk membedakannya dengan ROM BIOS atau card tambahan. Chip ROM BIOS digunakan pada kartu tambahan seperti kartu Ethernet, kartu video adapter, dan kartu-kartu lain. Petunjuk atas kartu-kartu tambahan ini membantu kartu-kartu berkomunikasi dengan PC. Alat ini sangat penting karena nafas dari computer.
BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.
Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam ROM, (hal ini disebabkan oleh sifat ROM yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), karena menggunakan metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus. Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip baterai kalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum Error.

B. FUNGSI BIOS
Fungsi dari BIOS secara umum adalah sbb.
a. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
b. Mengeksekusi MBR ( Master Boot record ) Yang berada pada sector pertama pada harddisk, yang fungsinya ialah untuk memanggil Sistem Operasi dan Menjalankannya.
c. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam computer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan computer)
d. Membantu system operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
C. Komponen BIOS
Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:
Contoh dari CMOS Setup (Phoenix BIOS)
• Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
• Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
• Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.

D. BIOS SOFTWARE
1. Mengenal Setup BIOS
BIOS (Basic Input Output System), adalah program yang berfungsi mengkonfigurasi seluruh perangkat keras computer. Program BIOS ini disimpan dalam sebuah chip, disebut chip BIOS.
Ada jenis tiga jenis chip BIOS yang banyak digunakan, yaitu Award BIOS, AMI BIOS, dan PHOENIX BIOS.
2. Masuk ke Award BIOS
Award BIOS hamper sama dengan PHOENIX BIOS. Berikut Penjelasan masuk ke Award BIOS :
a. Hidupkan computer
b. Tekanlah tombol Del berulang kali pada saat booting. Apabila menekan tombol Del tidak berhasil, Anda dapat menekan tombol Esc, F1, F3, F10, F12, atau menekan tombol kombinasi Ctrl+Alt+Shift secara bersamaan.
c. Muncul utama menu Award BIOS
3. Menu Utama Award BIOS
Menu utama Award BIOS adalah sbb.
a) Standard CMOS Setup
o Date
Disini anda dapat mengatur tanggal yang sesuai untuk real time clock (mm:dd:yy) atau (bulan:tanggal:tahun). Pengubahan tanggal juga terkadang dapat dilakukan untuk menghindari aktifnya suatu virus pada tanggal tertentu.
o Time
Digunakan untuk pengisian waktu yang tepat (real time clock). Sebuah real time clock yang salah penyetingannya dapat juga menimbulkan masalah, misalnya jika real time clock itu diminta oleh sebuah online-banking-software sebagai kriteria plausibilitas (kewajaran). Rumus untuk memasukkan tanggal (hh:mm:ss) atau (jam:menit:detik).
o Harddisk
Digunakan untuk mengubah setting untuk harddisk. Semua chanel IDE dapat dikonfigurasikan di sini, mulai dari primary master, primary slave, secondary master, secondary slave. Kolom “type” digunakan untuk menentukan parameter harddisk. BIOS sudah mempunyai 46 konfigurasi yang sudah tersimpan. Pilihan “none” berarti tidak ada harddisk yang terpasang. “Auto” berarti membuat BIOS melakukan autodeteksi ketika proses booting dilakukan. Pilihan “user” akan memberikan keleluasaan untuk mengubah parameter harddisk secara manual.
o Drive-A,drive-B
Bagian ini dapat digunakan untuk mengkonfigurasikan floppy disk yang anda gunakan. Pilihan yang ada akan menentukan ukuran dan kapasitas yang digunakan. Ukuran yang tersedia adalah 3,5” dan 5,25” sedangkan kapasitasnya bervariasi mulai dari 360K, 720K, 1,2M sampai 2.88M. Pilihlah “none” jika tidak ada drive yang terpasang.
o Video
Setting ini berhubungan dengan jenis kartu grafik, untuk kartu dengan resulusi tinggi pilih “EGA/VGA”. Pilihan lain yang ada adalah CGA40, CGA80 atau MONO.
o Halton
Menentukan apa yang menyebabkan PC anda akan berhenti bekerja (halt). Pilihan “all errors” merupakan pilihan yang biasa digunakan dan akan menyebabkan PC anda berhenti jika terjadi kesalahan disegala komponen. Pilihan “All, But Keyboard” akan mengabaikan kesalahan akibat keyboard. Pilihan yang lain adalah “No Errors”, ”All, But Disk”, ”All, But Disk/Key”.
o Memory
Ini adalah bagian informasi memori yang terpasang pada PC anda. Base memory umumnya berukuran 640KB, sisanya akan menjadi Extended Memory. Jika ditambahkan dengan Other Memory akan menghasilkan total memory yang terpasang dan ditampilkan pada bagian “Total Memory”.
b) BIOS Feature Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh BIOS, seperti : mencegah virus, menentukan awal booting, percepat booting, dsb.
o Virus Warning
Berfungsi mendeteksi dan mencegah penyebaran virus. Pada bagian ini pilihlah “disabled”.
o CPU Internal Cache
Berfungsi meng-enabke/disabled CPU Internal Cache(cache memory level 1). Pada bagian ini pilihlah “enabled”.
o External Cache
Berfungsi men-enable/disable External Cache (cache memory level 2). Pada bagian ini pililah “enabled”
o Quick Power On Self Test
Berfungsi memeriksa komponen-komponen computer pada saat melakukan cold boot. Apabila memilih “disabled”, komponen akan melakukan proses lebih lama, seperti memeriksa memory hingga tiga kali. Pilihlah “enabled”, agar computer melakukan proses lebih singkat dan cepat.
o Boot Sequence
Berfungsi menentukan urutan proses booting. Pilihlah “C Only” agar computer melakukan booting hanya dari harddisk. Jika urutan booting dimulai dari floppy disk drive, ubahlah menjadi “Ao Swap Floppy Drive
Berfungsi menukar posisi drive A dan drive B. Jika memilih “enabled”, drive A akan menjadi drive B, demikian sebaliknya. Apabila computer hanya memiliki drive A, pilihlah “disabled” sebagai pilihan yang lebih aman.
o Boot Up Floppy Seek
Berfungsi mengetahui jenis track yang digunakan oleh disk drive. Pilihlah “disabled” untuk mempercepat booting.
o Boop Up Numlock Status
Berfungsi mengaktifkan tombol numlock pada saat computer boot. Pilihlah, “on” agar BIOS mengaktifkan fungsi numlock extended At-keyboard pada saat booting. Anda juga dapat memilih “off”.
o Security Option
Berfungsi menentukan kapan password akan diaktifkan. Jika memilih “setup”, computer akan meminta password pada saat BIOS-setup dijalankan. Dan jika memilih “System”, computer akan meminta password pada setiap kali computer melakukan booting. Konfigurasilah security option sesuai kebutuhan Anda.
o Os Selector for Dram > 64 MB
Berfungsi menentukan konfigurasi kapasitas memori yang digunakan. Jika menggunakan memori lebih dari 64 MB, pilihlah “OS2”. Jika menggunakan memori lebih kecil dari 64 MB, pilihlah “Non-OS2”.
c) Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset, misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja computer secara keseluruhan.
d) Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat energi computer.
• HDD Power Down
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “enabled” agar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
• VGA Aktif Monitor
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
e) PNP/PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat Plug-n-play dan PCI, seperti alokasi IRQ.
f) Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fsilitas yang berhubungan dengan perangkat terhubunf dengan motherboard seperti hardisk controller, floppy disk controller, serial dan parallel port meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.
g) Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja computer secara instant. Apabila computer beralan stabil dengan setting ini, Anda dapat melakukan konfigurasi setting tambahan.
h) Supervisor Password
Menu untuk membuata password supervisor, password ini berlaku untuk proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, setiap orang tidak dapat mengaktifkan system operasi memasuki dan melakukan perubahan setup jika tidak dapat melewati password yang ini.
i) User Password
Menu untuk membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses booting saja dan tidak bias disunakan untuk mengubah konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, system operasi tidak akan diaktifkan selama pengguna tidak melewati password akan tetapi dapat melakukan perubahan konfigurasi setup. Buatlah password user atau abaikan jika dirasa tidak perlu.
j) IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter hardisk yang dikenali computer, seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dsb. Gunakanlah setting “Yes” untuk port yang aktif, dan settinglah “No” untuk port yan gtidak digunakan.
k) HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua computer memiliki BIOS dengan fasilitas ini.
l) Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
m) Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.

E. POWER ON SELF-TEST
(Power on Self-Test) yaitu test yang dilakukan oleh PC
untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah bekerja
dengan baik. POST dilakukan PC pada saat booting, jika PC mengalami
suatu masalah maka akan dapat terdeteksi gejala kesalahannnya melalui
POST, PC akan memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara
yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan visual di monitor. Selain
itu pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui kinerja
dari PC, misalkan PC tidak hidup walaupun sumber listrik AC sudah
terhubung dan tombol power sudah ditekan.
POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan,
dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan atau
kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semua
produk PC atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM
BIOS. Secara umum proses dan prosedur yang dilakukan dalam POST pada
semua produk motherboard sama. Terdapat beberapa perbedaan yang
menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapi pada dasarnya
tetap sama.
1. Prosedur POST (Power on Self-Test)
POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting,
proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah
sebagai berikut :
a. Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.
b. Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal
power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik
pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal
pada ROM BIOS dan selanjutnya.
c. Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca.
Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST.
d. Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik.
Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware awal)
pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.
e. Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module.
f. Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
g. Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller
tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data.
Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.
Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka
PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST. Pesan/peringatan
kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang
terhubung dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai
dengan standar masing-masing motherboard.
2. Pesan/Peringatan Kesalahan POST (Power on Self-Test)
Pesan/peringatan kesalahan hasil POST berupa tampilan performance
PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Sesuai dengan urutan
prosedur POST yang dilakukan oleh BIOS maka gejala-gejala permasalahan
yang muncul adalah sebagai berikut:
a. Gejala : CPU dan monitor mati, tidak ada beep
Diagnosa : instalasi fisik ke tegangan listrik AC 110/220V, Power Suplly.
b. Gejala : CPU hidup, Monitor mati, tidak ada beep
Diagnosa : instalasi kabel data dari VGA card ke monitor, monitor
c. Gejala : CPU hidup, monitor mati, ada beep
Diagnosa : disesuaikan dengan beep

Prosedur test POST yang telah dilakukan untuk memastikan bahwa unit
power supply dan monitor bekerja dengan baik. Jika tahap ini dapat
dilewati maka bios mulai meneruskan POST selanjutnya. Adapun hasil dari
POST selanjutnya ditunjukkan dengan kode beep apabila ditemukan
permasalahan. Bunyi kode beep yang ditunjukkan sesuai dengan BIOS yang
digunakan.
Kode Beep AWARD BIOS
 1 beep pendek : PC dalam keadaan baik
 1 beep panjang : Problem di memori
 1 beep panjang 2 beep pendek : kerusakan modul DRAM parity
 1 beep panjang 3 beep pendek : kerusakan di bagian VGA
 Beep terus menerus : kerusakan di modul memori atau memori video
Kode Beep AMI BIOS
 1 beep pendek : DRAM gagal merefresh
 2 beep pendek : sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM parity (system memori)
 3 beep pendek : BIOS gagal mengakses memori 64 kb pertama
 4 beep pendek : timer pada system gagal bekerja
 5 beep pendek : motherboard tidak dapat menjalankan prosesor
 6 beep pendek : controller pada keyboard tidak dapat berjalan dengan baik
 7 beep pendek : video mede error
 8 beep pendek : tes memori VGA gagal
 9 beep pendek : checksum eror ROM BIOS bermasalah
 10 beep pendek : CMOS shutdown read write mengalami error
 11 beep pendek :chache memori error
 1 beep panjang 3 beep pendek : conventional/extended memori rusak
 1 beep panjang 8 beep pendek : tes tampilan gambar gagal
Kode Beep IBM BIOS
 Tidak ada beep : power suppli rusak, RAM tidak terpasang
 1 beep pendek : normal POST dan PC dalam keadaan baik
 Beep terus menerus : power supply rusak, RAM tidak terpasang
 Beep pendek berulang-ulang : power supply rusak, RAM tidak terpasang
 1 beep panjang 1 beep pendek : masalah motherboard
 1 beep panjang 2 beep pendek :masalah bagian VGA card (mono)
 1 beep panjang 3 beep pendek : masalah bagian VGA card (EGA)
 3 beep panjang : keyboard error
 1 beep, blank monitor : VGA card sirkuit
Pada PC tertentu menggunakan tone yang pada prinsipnya sama dengan
beep untuk memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara.
Selain beep biasanya pada kondisi tertentu dapat dilihat juga
pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk text yang ditampilkan pada
layar monitor. Text tertulis merupakan bagian dari POST yang dapat
dilaksanakan apabila VGA card dan monitor dalam keadaan baikdan
terinstalasi dengan benar. User dapat langsung mengetahui masalah yang
ada dengan membaca text peringatan. Misalnya yaitu:
Keyboard error : untuk masalah pada keyboard
CMOS error : cmos battery error atau ada masalah pada setting peripheral
HDD not Install : harddisk tidak terpasang
Secara umum pesan/peringatan kesalahan yang ditampilkan mudah untuk difahami oleh user. Hanya saja pesan dalam bahasa Inggris.




DAFTAR PUSTAKA
Gunawan,Atang.2006.Belajar Merakit Komputer.Informatika:Bandung.
http://id.wikipedia.org/wiki/BIO
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080807074332AAVxir3
http://free-download-bams.blogspot.com/2010/10/megoprek-isi-bios.html
http://manguri.wordpress.com/2010/07/16/cara-kerja-bios-pada-komputer/
http://www.total.or.id/info.php?kk=BIOS

Link :
http://thewaytobecomeprogrammer.blogspot.com/






0 komentar:

Post a Comment

Saya butuh komentar Anda...